Jakarta, KompasOtomotif – Setelah meluncur di Eropa dan Jepang, Toyota C-HR ternyata juga sudah dinanti-nanti oleh konsumen Toyota di Indonesia. Sinyal positif pasar dalam negeri ini seperti yang sudah disampaikan oleh pihak Toyota Astra Motor (TAM).
Menanggapi hal tersebut, Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyampaikan, jika memang permintaan di dalam negeri bagus, pihaknya sudah siap untuk memproduksinya.
“Kemungkinan ada, apalagi ketika permintaannya tinggi di dalam negeri, karena yang paling pertama ditanya adalah konsumennya terlebih dahulu. Namun memang secara perlahan atau step by step,” ujar Warih di Jakarta, Selasa (20/12/2016).
Warih menambahkan, dengan kemampuan produksi yang dimilik saat ini, TMMIN yakin semua bisa dilakukan di fasilitasnya, termasuk menghasilkan produk dengan platform Toyota New Global Architecture (TNGA), seperti C-HR.
“Bisa semuanya bisalah, plant dua TMMIN saat ini masih tersisa 70 persen, masih sangat besar. Dari 150 hektar baru digunakan sekitar 20 hektar, jadi masih tersisa 130 hektar lagi masih kosong,” tutur Warih.
Toyota C-HR merupakan kendaraan kedua Toyota yang dikembangkan dengan platform TNGA. Meski berbagi platform yang sama dengan Prius generasi keempat, C-HR memiliki warna sendiri yang berbeda dan orisinal.
Di pasar Jepang, C-HR dijual dengan dua pilihan jenis penggerak, yakni sistem empat roda (4WD) dan dua roda (2WD). Harganya dibanderol mulai dari 2,5 juta yen atau Rp 288 juta sampai paling mahal 2,9 juta yen atau Rp 334 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar