Senin, 14 Desember 2015

BAHAN BAKAR DAN PELUMAS

A.BENSIN
1.Sifat utama dari bensin
Bensin adalah bahan bakar yang digunakan pada mesin dengan pengapian busi. Sifat-sifat yang dimiliki bensin adalah :

•Mudah menguap pada temperatur normal
•Tidak berwarna, tembus pandang, dan berbau
•Mempunyai titik nyala rendah (-10°C sampai –15°C)
•Mempunyai berat jenis yang rendah (0,6 – 0,78)
•Dapat melarutkan oli dan karet
•Menghasilkan jumlah panas yang besar (9.500 – 10.500 kcal/kg)
•Sedikit meninggalkan carbon setelah dibakar

2.Syarat-syarat bensin
Kualitas berikut ini diperlukan oleh bensin untuk memberikan kerja mesin yang maksimal :

•Mudah terbakar
•Mudah menguap
•Tidak beroksidasi dan bersifat pembersih

3.Nilai oktan
Nilai oktane (octane number) atau tingkatan dari bahan bakar adalah mengukur bahan bakar bensin terhadap anti-knock characteristic. Bensin dengan nilai oktan tinggi akan tahan terhadap knocking dibanding dengan nilai oktan rendah.. Ada dua cara yang digunakan untuk mengukur nilai oktan : research method dan motor method

Yang paling umum digunakan adalah research method, dan spesifikasi nilai oktannya dengan metoda ini ditetapkan dengan istilah “RON” (Research Octane Number)

Nilai oktan adalah perbandingan antara Iso octane dengan Normal heptane

B.BAHAN BAKAR DIESEL
1.Sifat utama bahan bakar diesel
Bahan bakar diesel juga disebut light oil atau solar, adalah suatu campuran yang telah didistilasi setelah bensin dan minyak tanah dari minyak mentah pada temperatur 200°C sampai 340°C. Solar mempunyai sifat utama sebagai berikut :

•Berwarna sedikit kekuning-kuningan dan berbau
•Encer dan tidak menguap pada temperatur normal
•Mempunyai titik nyala tinggi (40°C – 100°C)
•Terbakar sendiri pada suhu 350°C (bensin pada 500°C)
•Mempunyai berat jenis 0,82 – 0,86
•Menimbulkan panas yang besar (10.500 kcal/kg)
•Mempunyai kandungan sulfur yang lebih besar

2.Syarat-syarat solar


Kualitas berikut ini diperlukan oleh solar untuk memberikan kerja mesin yang maksimal :

•Mudah terbakar
•Tetap encer pada suhu dingin (tidak membeku)
•Mempunyai daya pelumasan
•Kekentalan yang sesuai
•Kandungan sulfur sekecil mungkin
•Stabil (tidak berubah dalam kualitas)

3.Nilai cetane (cetane number)
Nilai cetane (cetane number) atau tingkatan dari bahan bakar solar adalah satu cara untuk mengontrol bahan bakar solar dalam kemampuan untuk mencegah terjadinya knocking. Solar dengan nilai cetane tinggi akan tahan terhadap knocking dibanding dengan nilai cetane rendah.

Nilai cetane adalah perbandingan antara normal cetane dengan  (alpha) methyl naptalene

C.OLI MESIN

1.Sifat utama oli mesin
Oli mesin harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

•Sebagai pelumasan
•Bersifat pendingin
•Sebagai perapat
•Sebagai pembersih
•Sebagai penyerap tekanan

2.Syarat-syarat oli mesin
Oli mesin harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :

•Harus mempunyai kekentalan yang tepat
•Kekentalan harus stabil terhadap pengaruh suhu
•Oli mesin harus sesuai dengan penggunaan metal
•Tidak merusak (anti karat) terhadap komponen
•Tidak menimbulkan busa

3.Jenis oli mesin
Klasifikasi kekentalan
Kekentalan menunjukkan kemampuan mengalir dari suatu cairan. Oli cenderung menjadi encer dan mudah mengalir ketika panas dan cenderung menjadi kental dan susah mengalir ketika dingin.
Kekentalan dari oli dinyatakan oleh angka yang disebut indek kekentalan. Indeknya rendah olinya encer, indeknya tinggi olinya kental. Suatu badan internasional SAE (Society of Automotive Engineer) adalah badan yang menentukan standar kekentalan dari oli.

Kekentalan indek
-Oli dengan kekentalan indek rendah berarti kekentalannya rendah
-Oli dengan indek kekentalan 10W-30 disebut multi grade, kekentalannya tidak terpengaruh oleh perubahan temperatur / musim dan dapat digunakan sepanjang tahun
-Indek kekentalan yang diikuti oleh huruf “W” menunjukkan kekentalan pada temperatur –20°C, sedangkan yang tidak menggunakan huruf “W” menyatakan kekentalan pada temperatur 100°C

Klasifikasi kualitas
Kualitas oli mesin diklasifikasikan sesuai dengan standar API (American Petroleum Institute). Klasifikasi oli mesin untuk mesin bensin ditunjukkan dengan huruf depan “S” (SA, SB, SC, SD, …dst). Klasifikasi oli mesin untuk mesin diesel ditunjukkan dengan huruf depan “C” (CA, CB, CC, CD, …dst). Semakin besar huruf belakang semakin baik kualitas oli tersebut (oli dengan grade CD lebih baik dari oli dengan grade CC).

D.GEAR OIL (OLI RODA GIGI)
Oli roda gigi adalah untuk melumasi transmisi manual, differential, dan steering gear.

1.Syarat-syarat oli roda gigi
Oli roda gigi harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :

•Kekentalan yang sesuai
•Mempunyai kemampuan memikul beban
•Tahan terhadap panas dan oksidasi

2.Tipe oli roda gigi
•Klasifikasi dalam kekentalan

Pada umumnya oli roda gigi dibagi menjadi 6 indek kekentalan SAE (75W, 80W, 85W, 90, 140, 250). Khusus untuk kendaraan Phanter menggunakan SAE 40 untuk transmisi, SAE 140 untuk differential. Transmisi dan differential umumnya menggunakan SAE 90 atau 80W-90

•Klasifikasi dalam kualitas dan penggunaan

Kualitas oli roda gigi diklasifikasikan sesuai dengan standar API (American Petroleum Institute). Klasifikasi oli roda gigi adalah GL (Gear Lubrication). Semakin besar angka belakang semakin baik kualitas oli tersebut (gear oil GL1 lebih jelek dari gear oil GL2).

Pada umumnya, gear oil GL4 digunakan untuk melumasi steering gear, gear oil GL4 atau GL5 digunakan untuk transmisi manual, gear oil GL5 digunakan untuk differential tipe hypoid gear

E.GEMUK
Gemuk adalah pelumas padat yang terbuat dari pelumas cair (oli) yang mempunyai bahan pengental (thickening agent)

Ada dua tipe utama dari bahan pengental : a metalic soap dan a non soap, tipe yang umum digunakan adalah
metalic soap

1.Sifat utama dari gemuk
Gemuk memiliki beberapa sifat yang tidak dapat dilakukan oleh oli

a.Keuntungannya
•Pelumasannya tahan lama.
•Mencegah menempelnya kotoran atau air
•Mempunyai daya tahan terhadap beban tinggi

b.Kerugiannya
•Gemuk lebih sulit dalam penanganan (penggantian dan pengisian).
•Mempunyai tahanan gerak besar.
•Kemampuan pendinginan rendah (tidak mengalir)
•Sulit untuk membersihkan kotoran

2.Tipe gemuk
Uraian berikut ini hanya berisi sebagian kecil dari tipe gemuk yang biasa digunakan untuk melumasi chassis, bearing roda dan joint-joint dari suspensi

•Gemuk untuk chassis

Pada umumnya ada 2 tipe gemuk yang digunakan pada chassis.

1.Lithium Soap Base Multi Purpose Grease (NLGI # 1)

Gemuk ini tahan terhadap air dan panas yang penggunaannya ditempatkan dimana gerakannya kontinyu, seperti :

-Kopling (Clutch) - Shackle pin - Propeller shaft
-Steering linkage - king pin

2. Molybdenum Disulfide Lithium Soap Base Grease (NLGI # 2)

Gemuk ini biasa disebut gemuk chassis “special” atau long life dan digunakan dalam area yang tahan tekanan tinggi, seperti :

-Kopling (Clutch) - Constant velocity joint
-Ball joint - Rack and pinion steering gear
-Suspension arm

NLGI # 2 : National Lubrication Grease Institute, mempunyai spesifikasi indek yang tetap untuk gemuk, angka yang ditunjukkan besar berarti gemuk lebih kental

•Gemuk bantalan roda

Gemuk yang dipakai untuk bantalan roda adalah Lithium Soap Base Multi Purpose Grease (NLGI # 1). Karakteristik yang diperlukan gemuk bantalan roda adalah sebagai berikut :

-Gemuk harus tahan panas karena temperatur pada wheel hub bisa mencapai 130°C
-Mempunyai kestabilan oksidasi dan tahan lama
-Tahan terhadap kerusakan dan karat

Tindakan pencegahan berikut ini harus dilakukan untuk menjamin keuntungan dari penggunaan gemuk :

•Membersihkan dan mengeringkan bantalan
•Dalam mengisi gemuk pada wheel hub jangan berlebihan
•Jangan mencampur gemuk bantalan roda dengan gemuk lain
•Menjauhkan gemuk dari kotoran

F.MINYAK TRANSMISI AUTOMATIC (ATF)
Automatic Transmission Fluid (ATF) adalah minyak berkualitas tinggi, dengan bermacam-macam bahan tambahan. Dalam penggunaannya ATF digunakan oleh transmisi automatic dan power steering

1.Syarat-syarat ATF
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh ATF adalah sebagai berikut :

•Kekentalannya sesuai
•Stabil terhadap panas
•Tidak berbusa
•Koefisien gesek sesuai

2.Tipe ATF
Pada umumnya tipe ATF yang digunakan adalah tipe DEXRON II

G.MINYAK REM (BRAKE FLUID)
Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi yang sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester.

1.Persyaratan kualitas minyak rem
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh minyak rem adalah :

•Titik didih yang tinggi
•Mencegah karat
•Viskositas yang tepat

2.Tipe minyak rem
Minyak rem mempunyai 4 klasifikasi FMVSS (Federal Motor Vehicle Safety Standar). Kesemuanya ini didasarkan oleh titik didih, Dan yang menentukan ini adalah DOT (Departement Of Transportation)

Tindakan pencegahan dalam penanganan minyak rem

•Jangan mencampur minyak rem
•Jangan tercemar dengan air
•Jangan tercemar dengan oli atau penbersih oli
•Simpan minyak rem di tempat yang sesuai

H.SEALANT (FORMED IN PLACE GASKET / FIPG)
FIPG adalah perekat setengah padat yang pada umumnya terbuat dari silicone atau acrylate yang mengeras pada temperatur ruangan.

Berikut ini kelebihan gasket FIPG :

•Melekat pada semua permukaan yang rata
•Gampang dalam pembentukan gasket
•Mudah dalam penyimpanan

1.Syarat-syarat FIPG
Syarat-syarat yang harus dimiliki FIPG adalah :

•Elastisitasnya baik
•Melekatnya kuat
•Kekentalannya tidak berubah walau ada perubahan suhu
•Harus mudah dibersihkan

2.Tipe FIPG
Di bawah ini adalah tipe-tipe FIPG :

•Three Bond 1280 : sistem pelumasan (oil pan)
•Three Bond 1282B : sistem pendinginan (water pump)
•Three Bond 1281 : transmisi manual
•Three Bond 2403 : perapat baut

Penanganan dan pencegahan FIPG

•Bersihkan area yang akan dipasangkan FIPG
•Gunakan FIPG yang sesuai
•Dibutuhkan waktu 1 sampai 2 jam agar FIPG mengering

I.ZAT ANTI BEKU
Zat anti beku berfungsi mencegah terjadinya pembekuan air pendingin pada saat musim dingin.

1.Sifat utama zat anti beku
•Mempunyai titik beku dibawah air pendingin
•Mencegah karat pada sistem pendingin
•Tidak berefek pada kemampuan radiasi panas air pendingin
•Tidak merusak komponen yang terbuat dari karet
•Kekentalan tetap efektif tanpa terpengaruh pada temperatur
•Reaksi kimianya stabil, dan Tidak mudah menguap
•Tidak mudah berbusa

2.Penggunaan zat anti beku
•Radiator yang terbuat dari alumunium diperlukan zat anti beku yang spesial untuk mencegah karat pada radiator.
•Untuk negara tropis penggunaan zat anti beku tidak terlalu penting
•Sebelum menambah zat anti beku periksa sistem pendinginan terhadap karat dan kebocoran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar