Cara Kerja Mesin Fortuner VN Turbo Untuk Menghasilkan Performa Tinggi
Di sela-sela acara media test drive Toyota Grand New Fortuner VN Turbo yang dilaksanakan di Bandung, para jurnalis peserta acara mendapatkan pemaparan soal teknologi yang dikandung oleh mesin SUV andalan PT Toyota Astra Motor (TAM) tersebut.
Seperti yang pernah diungkapkan oleh Direktur Marketing TAM Joko Trisanyoto, tertundanya kehadiran varian dengan mesin baru ini karena teknologi awalnya baru diterapkan di Toyota Hilux terbaru bermesin 3.0 liter. Karena basis produksi di Thailand tidak menyediakan varian mesin diesel VN Turbo untuk kapasitas mesin 2.5 liter, dibutuhkan penelitian dan berbagai persiapan yang cukup panjang agar bisa diterapkan pada mesin 2.5 liter.
Uji coba juga perlu dilakukan agar pada saat telah terpasang pada kendaraan yang akan dijual di Indonesia, mesin ini tidak menemui berbagai kendala yang terkait dengan kualitas bahan bakar, dan berbagai parameter lainnya. Oleh karena itu, untuk bisa menghadirkan inovasi ini pihak Toyota menghabiskan waktu sekitar dua tahun agar kendaraan ini siap berlaga di Indonesia. Dan menurut Joko Trisanyoto, bisa dibilang, mesin VN Turbo 2.5 liter merupakan mesin eksklusif untuk pasar Indonesia.
Dengan diluncurkannya Grand New Fortuner VN Turbo (Variable Nozzle Turbo), TAM mencoba menjawab keluhan yang dilontarkan oleh para pemilik Fortuner lawas yang menyatakan ketidakpuasan mereka pada performa mesin yang dianggap kurang perkasa.
Dengan disisipkannya teknologi variable nozzle pada perangkat turbo plus penambahan perangkat intercooler, tenaga mesin diesel turbo 2 KD-FTV yang sebelumnya hanya bisa merilis daya sebesar 102 ps pada 3.600 rpm, kini mampu menyundul angka 144 ps pada 3.400 rpm. Dan yang paling penting adalah kekuatan puntir mesin yang sebelumnya hanya mampu mengukir angka maksimal 260 Nm, kini bisa terungkit secara signifikan menjadi 343 Nm pada rentang putaran antara 1.600 hingga 2.400 rpm.
Kombinasi ini menghasilkan peningkatan tenaga di putaran bawah yang sangat dibutuhkan ketika merayap di kemacetan atau saat take off di jalan menanjak. Sementara pada kecepatan tinggi, tenaga terdongkrak berkat kehadiran perangkat intercooler yang mampu membuat udara yang masuk ke dalam mesin menjadi lebih padat.
Menurut Head of Technical Support Department TAM, Iwan Abdurahman, peningkatan daya mesin Fortuner VN Turbo yang meningkat sebesar 40 daya kuda dibanding generasi sebelumnya diperoleh berkat penyempurnaan pada proses pembakaran pada mesin.
Fungsi turbo pada mesin adalah untuk membantu mempercepat aliran dan memperkaya jumlah udara yang masuk ke dalam silinder mesin. Turbo itu sendiri bekerja dengan memanfaatkan aliran udara dari sisa pembakaran yang biasa terbuang melalui pipa knalpot. Tekanan udara sisa pembakaran itu dimanfaatkan untuk memutar poros propeller yang terhubung dengan turbin di bagian sisi lainnya. Turbin tersebut berfungsi untuk menghisap udara segar sebanyak mungkin untuk dipompakan ke saluran intake mesin. "Dengan semakin banyaknya udara yang masuk ke dalam mesin, tenaga lebih besar bisa diperoleh dengan menambah pasokan bahan bakar," ujar Iwan di Sapulidi Caffe Resort Gallery, Cihideung, Lembang Bandung, Senin (10/9).
Namun sayangnya, turbo konvensional seperti itu memiliki kelemahan. Menurut Iwan, propeller di dalam turbo dapat memberikan tekanan udara secara efektif ketika mesin berputar pada rpm tertentu, sehingga saat putaran ideal tersebut belum tercapai, turbo menajdi tidak bermanfaat. "Gejala ini dikenal sebagai turbolag. Yaitu adanya jeda sebelum turbo itu berputar pada kecepatan ideal," ujar Iwan. "Dengan menggunakan Variable Nozzle Turbo, gejala ini bisa diminimalisir," sambungnya.
Pada VNT turbo, di dalam rumah turbin ditambahkan sirip-sirip yang sudutnya dapat berubah-ubah sesuai dengan perintah dari komputer. Fungsi sirip-sirip tersebut adalah untuk mengarahkan dan mempersempit lubang udara yang menuju turbin pemutar. Dengan mempersempit sirip-sirip, membuat udara yang mengalir menjadi lebih cepat. Dengan cara seperti itu, VN Turbo sudah bisa bereaksi optimal tanpa menunggu putaran mesin meninggi, sehingga jeda tenaga tidak terlalu lama 'kosong'. "Prinsip ini bisa diperumpamakan seperti selang air. Jika ujung selang dibiarkan saja, maka air akan mengalir apa adanya. Namun ketika ujung selang kita tekan sehingga lubangnya menyempit, maka tekanan air menjadi lebih kencang walaupun debit air tidak banyak," papar Iwan.
Karena turbo memanfaatkan tekanan udara dari gas buang yang panas, tentu saja membuat alat ini juga ikut panas yang dampaknya membuat udara yang dihisap turut memuai sehingga molekul-molekul oksigen menjadi renggang. Di saat inilah intercooler memainkan peranannya.
Sebelum udara yang dipasok oleh turbo masuk ke dalam saluran intake mesin, terlebih dahulu dialirkan ke intercooler yang pada prinsip dasarnya mirip radiator air. Bedanya yang didinginkan adalah udara yang masuk ke dalam saluran intake. Perangkat ini diletakkan tepat di atas mesin persis di bawah kap mesin. Agar udara semain banyak mengalir pada kisi-kisi intercooler, bagian kap mesin diberi tambahan 'air scoop' sehingga dapat menangkap lebih banyak aliran udara dingin saat kendaraan dijalankan.
Dengan suhu yang lebih dingin, kandungan udara yang dikonsumsi oleh mesin menjadi lebih padat kandungan oksigennya yang merupakan salah satu unsur paling penting untuk mendapatkan proses pembakaran yang sempurna.
Itu alasannya mengapa mesin Fortuner VNTurbo mampu menghasilkan performa yang jauh lebih tinggi, namun dengan konsumsi bahan bakar yang lebih irit bersamaan dengan berkurangnya kandungan emisi CO2 yang dihasilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar