Mendahului atau menyalip kendaraan lain saat mengemudi di jalan raya tidak cukup hanya dengan menekan klakson atau menambah kecepatan. Ada serangkaian etika maupun langkah yang perlu diperhatikan. Bukan hanya karena alasan sopan santun berkendara, tetapi juga demi keamanan dan menghindari kecelakaan fatal.
Hal yang harus diperhatikan yaitu pastikan terlebih dahulu apakah kondisi jalan sudah kondusif dan memungkinkan untuk mendahului kendaraan lain di depan, serta jangan lupa memberi kode lampu sein kepada pengendara lain agar mereka tidak terkejut terhadap pergerakan kendaraan yang Anda kendarai.
Kondisi kendaraan juga harus selalu diperhatikan, seperti mesin, kaki-kaki, kondisi dan tekanan ban, lampu-lampu, wiper, serta kaca depan mobil untuk menunjang stabilitas dan visibilitas saat mengendarai
Pada dasarnya, proses menyalip kendaraan relatif sama. Namun ada beberapa hal lain yang bisa mempengaruhi atau malah menghambat proses tersebut, seperti cuaca, permukaan jalan, dan lainnya. Hal ini tentu perlu diperhatikan pengemudi agar proses mendahului bisa dilakukan dengan lebih aman.
Cuaca
Ketika turun hujan atau kabut, mengendarai mobil memang butuh perhatian ekstra dan kecepatan kendaraan pun harus lebih rendah dari kondisi normal. Tak lain karena kondisi jalan yang licin sangat berisiko menimbulkan kecelakaan. Belum lagi jika ada genangan air yang bisa menyebabkan aquaplanning ketika dilintasi mobil serta tentunya faktor jarak pandang yang berkurang ketika intensitas hujan tinggi.
Sebaiknya pastikan kondisi kaca depan mobil Anda dalam keadaan bersih dan bebas jamur, sehingga visibilitas pengemudi tak terganggu. Begitu pula kondisi wiper dan karet penyeka. Saat Anda perlu mendahului mobil lain dalam kondisi hujan, pastikan kondisi jalan sudah memungkinkan.
Lihat dahulu intensitas kendaraan di sekitar Anda. Selain itu tetap jaga jarak dengan mobil di depan. Beri lampu sein beberapa saat sebelum Anda menyalip supaya mobil di depan dan belakang tidak terkejut saat Anda bermanuver menyalip.
Nyalakan lampu utama mobil jika intensitas hujan tinggi. Hal ini berfungsi agar mobil di sekitar bisa melihat jika Anda berpindah jalur atau saat akan menyalip mobil di depan. Perhatikan pula agar tidak ada genangan air di permukaan jalan yang akan Anda lalui. Pergerakan setir maupun pedal gas sebaiknya dilakukan lebih halus ketimbang kondisi kering.
Jalan Tol
Ketika Anda berada di jalan tol yang notabene kecepatan mobil rata-rata di atas 60 km/jam, maka diperlukan konsentrasi ekstra untuk mendahului. Hal yang perlu dilakukan adalah memperhatikan tekstur jalan, serta kondisi kendaraan Anda apakah mampu untuk mencapai kecepatan yang dibutuhkan untuk menyalip kendaraan didepan Anda.
Hal yang tidak kalah penting adalah adalah posisi dan jarak antar mobil. Lihat kaca spion, apakah ada ruang memadai untuk mobil berpindah jalur untuk menyalip. Gunakan sein dan melihat jauh ke depan untuk memastikan kondisi jalan yang akan dilalui sudah aman.
Begitu memungkinkan untuk menyalip, tambah kecepatan secara gradual dan tak perlu tergesa-gesa. Sama halnya dengan pengaturan kemudi.
Tapi, jika kondisi mesin Anda tidak memadai untuk menyalip mobil di depan, sebaiknya urungkan niat menyalip mobil di depan.
Malam Hari
Mirip seperti ketika hujan, proses menyalip di malam hari bisa saja terkendala visibilitas yang terbatas. Hal utama yang harus diperhatikan adalah kondisi lampu utama pada mobil Anda. Selain untuk penerang jalan, lampu depan mobil berfungsi untuk memberikan isyarat lampu jauh seperlunya agar mobil di depan Anda memberikan kesempatan untuk menyalip. Serta memberikan isyarat juga untuk kendaraan lawan arah jika Anda berada di jalan dua jalur.
Saat kondisi penerangan jalan minim, sebaiknya bersabar untuk tidak menyalip. Bisa jadi tikungan tidak jauh dari posisi saat Anda menyalip dan bisa berakibat fatal. Berikut ini adalah cara aman untuk mendahului kendaraan lain :
1. Pastikan lajur kanan untuk mendahului dalam keadaan lengang dan aman.
2. Perhatikan lampu sein kanan mobil yang hendak didahului. Bila lampu seinnya juga berkedip, tunda mendahuluinya. Karena bisa jadi lampu sein itu tanda kalau ada kendaraan dari arah berlawanan, atau mobil di depan hendak membelok ke kanan atau bahkan menyalip kendaraan di depannya.
3. Tengok spion untuk memonitor kondisi mobil di belakang.
4. Disarankan untuk menggunakan gigi rendah saat menyalip dengan menurunkan 1 gigi lebih rendah. Tujuannya agar torsi maksimum kendaraan cepat tercapai sehingga akselerasi kendaraan lebih cepat.
5. Pilih medan untuk menyalip. Jangan menyalip di medan yang menanjak atau ketika mobil akan memasuki tikungan.
6. Berhati-hati jika ada kendaraan lain di belakang yang mengikuti langkah Anda mendahului mobil. Atur jarak dan tidak buru-buru menurunkan kecepatan karena kendaraan yang ikut mendahului butuh ruang untuk masuk lajur kiri.
7. Hindari menyalip melalui lajur kiri karena pada lajur kiri terkadang ada pejalan kaki, pedagang atau kendaraan lain yang berhenti.
8. Jangan membunyikan klakson secara berlebihan atau menyalakan lampu jauh yang dapat memancing emosi pengendara di depan.
9. Waspada terhadap kendaraan lain terutama kendaraan roda dua.
10. Yang tidak boleh kita lupakan, kita juga harus punya toleransi tinggi bila ada kendaraan lain yang minta diberi kesempatan buat mendahului. Sebut saja ambulans, pemadam kebakaran, kendaraan kepala negara atau pemerintah asing yang menjadi tamu negara, maupun iring-iringan pengantar jenazah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar