Sensasi Jadi Penumpang di Kijang Innova Terbaru
Rabu, 11 November 2015 | 13:38 WIB
Aichi, KompasOtomotif - Setelah puas melihat dari dekat Toyota Kijang Innova terbaru, awak redaksi dapat kesempatan untuk mencoba di sirkuit oval di sarana pengetesan milik Toyota di Toyota City, Aichi, Jepang, akhir Oktober lalu. Namun, kali ini hanya menjadi penumpang.
Sebelum mencoba model baru, KompasOtomotifterlebih dahulu menjajal versi sebelumnya supaya mudah membedakan. Lintasan yang dilalui cukup variatif. Semua kontur jalan tersedia, mulai dari aspal halus, beton, bergelombang, rusak, dan berlubang.
Ayunan
Saat melintasi jalan tidak rata, ayunan suspensi masih terasa nyaman. Hampir tidak ada beda dengan pendahulunya. Begitu pula saat melewati jalan berlubang, benturan antara ban dan lintasan tidak begitu mengganggu kenyamanan. Penggunaan profil ban tebal yang sama dengan model sebelumnya masih bisa meredam benturan dengan baik.
Gejala limbung pada generasi kedua ini terasa berkurang saat beberapa kali melakukan perpindahan jalur. Paling besar perubahannya adalah kesenyapan kabin lebih baik, paling terasa bedanya ketika melewati jalan yang dibuat dari beton.
Laju
Untuk varian yang menggunakan bahan bakar bensin mesinnya masih sama, 1TR-FE, 2.0L, dengan variabel katup ganda (dual VVT-i). Penyesuaian dan penyempurnaan dilakukan pada "otak" saja.
Bedanya, untuk mencapai kecepatan 100 kpj, tak perlu membuka gas hingga rpm tinggi (Innova lama = 2.800 rpm; baru = 2.400 rpm). Jadi untuk mendapatkan kecepatan ideal atau maksimal tidak perlu menekan pedal gas lebih dalam. Tentu hal tersebut bisa meningkatkan efisiensi BBM.
Sebelum mencoba model baru, KompasOtomotifterlebih dahulu menjajal versi sebelumnya supaya mudah membedakan. Lintasan yang dilalui cukup variatif. Semua kontur jalan tersedia, mulai dari aspal halus, beton, bergelombang, rusak, dan berlubang.
Ayunan
Saat melintasi jalan tidak rata, ayunan suspensi masih terasa nyaman. Hampir tidak ada beda dengan pendahulunya. Begitu pula saat melewati jalan berlubang, benturan antara ban dan lintasan tidak begitu mengganggu kenyamanan. Penggunaan profil ban tebal yang sama dengan model sebelumnya masih bisa meredam benturan dengan baik.
Gejala limbung pada generasi kedua ini terasa berkurang saat beberapa kali melakukan perpindahan jalur. Paling besar perubahannya adalah kesenyapan kabin lebih baik, paling terasa bedanya ketika melewati jalan yang dibuat dari beton.
Laju
Untuk varian yang menggunakan bahan bakar bensin mesinnya masih sama, 1TR-FE, 2.0L, dengan variabel katup ganda (dual VVT-i). Penyesuaian dan penyempurnaan dilakukan pada "otak" saja.
Bedanya, untuk mencapai kecepatan 100 kpj, tak perlu membuka gas hingga rpm tinggi (Innova lama = 2.800 rpm; baru = 2.400 rpm). Jadi untuk mendapatkan kecepatan ideal atau maksimal tidak perlu menekan pedal gas lebih dalam. Tentu hal tersebut bisa meningkatkan efisiensi BBM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar