Selasa, 10 November 2015

5 Ulah Pengendara Motor yang dibenci Pengendara Mobil

Toyota Education Media

5 Ulah Pengendara Motor yang dibenci Pengendara Mobil



5 Ulah Pengendara Motor yang dibenci Pengendara Mobil

Meski bukan sumber kemacetan utama di jalanan, tidak dipungkiri pengendara motor kerap membuat semrawut jalan. Di jalanan, sering kali pengendara motor beradu mulut dengan pengendara lainnya. Yang paling sering adalah, ketika mobil berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah, selalu ada pengendara motor yang menyelip di antara sela-sela mobil.

Berikut 5 ulah pengendara motor yang sering bikin sebel pengendara mobil.

1. Senggol Spion Mobil
Sering motor menyenggol spion mobil. Ketika itu terjadi, pengendara motor acuh saja dan tetap melajukan kendaraannya. Ketika klakson dibunyikan, tanpa menoleh ia hanya mengangkat tangan kirinya, dan tetap melaju.
Hal ini sungguh menjengkelkan dan merepotkan. Apalagi ketika mobil masih menggunakan spion tanpa power mirror dan berkendara sendiri. Alangkah repotnya harus mengatur kembali spion terutama yang sebelah kiri. Karena terpaksa harus menghentikan mobil dan mengatur kembali posisi spion sebelah kiri. Sementara pengendara motor entah sudah melaju ke mana.

2. Memotong Jalur Secara Mendadak
Sering dijumpai pengendara motor seenaknya berganti-ganti jalur serta memotong jalur mobil dengan tanpa menyalakan lampu signal. Ini sebenarnya sangat membahayakan dirinya. Yang paling menjengkelkan adalah, ketika terjadi motor tersenggol oleh mobil, selalu pengemudi mobil yang disalahkan. Padahal ini adalah ulah dari pengendara motor itu sendiri. Dalam hal ini, pengemudi mobil hanya bisa pasrah melihat tingkah pengendara motor.

3. Berjalan Melawan Arah
Di beberapa ruas jalan, sering terjadi pengendara motor menggunakan dan mengambil jalur untuk kendaraan dari arah yang berlawanan.
Ini terjadi baik di jalan yang tidak ada pembatas jalan maupun di jalan yang sudah dipasang pembatas jalan.
Ketika mobil dari arah berlawanan harus berjalan lambat karena jalan yang menjadi haknya menjadi sempit, dengan seenaknya pengemudi motor dengan tangannya mengatur pengemudi mobil untuk jalan terus ke depan secara perlahan.
Ketika jalur tidak mencukupi, maka pengendara motor mengarahkan pengemudi mobil untuk minggir ke kanan.
Sering mobil harus keluar jalan aspal dan turun ke bahu jalan. Padahal bahu jalan sedang tergenang air dan banyak lumpur.
Ketika terjadi senggolan mobil dan motor dari arah berlawan, kembali pengendara motor, yang jelas-jelas mengambil lajur, malah lebih marah dari kendaraan di jalur yang benar yang menyenggolnya.

4. Berteduh di Jembatan Penyeberangan atau Terowongan
Di musim hujan, sering terjadi jembatan penyeberangan dan terowongan (under-pass) menjadi tempat berteduh bagi banyak pengendara motor. Tidak tanggung-tanggung, kadang 2/3 badan jalan dipakai untuk tempat berteduk. Jelas hal ini sangat menjengkelkan bukan hanya bagi para pengendara mobil, tetapi juga bagi penggguna jalan lainnya. Sebabnya jelas, karena mengakibatkan kemacetan panjang.

5. Menutup Lajur Belok Kiri Jalan Terus
Di beberapa perempatan jalan, sering disediakan lajur paling kiri bagi kendaraan yang hendak berbelok ke kiri.
“Belok kiri jalan terus’, demikian bunyi rambu yang terpasang agar bagi kendaraan yang hendak belok kiri tidak perlu mengikuti lampu lalu lintas.
Pengendara motor paling tidak taat dan peduli dengan aturan ini. Meskipun sudah diberi tanda sein kiri dan klakson dibunyikan, tetap saja ia tidak bergeming. Yang penting ia dapat posisi paling depan hingga begitu lampu menyala hijau, yang penting ia bisa segera melaju.
- See more at: http://www.toyota.astra.co.id/ownership/education-media/detail/5-ulah-pengendara-motor-yang-dibenci-pengendara-mobil/#sthash.9r7u9ed1.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar