Suspensi memang susah untuk dilihat fisiknya, namun bukan berarti bisa ditinggal begitu saja. Berikut 5 bagiannya yang harus dirawat oleh sang pemilik mobil!
Suspensi atau yang diambil dari kata 'suspend', adalah satu perangkat yang berguna untuk mengurangi jumlah tekanan dan daya kejut dari medium yang dilewati oleh kendaraan bermotor. Dalam hal ini kendaraan roda empat. Suspensi dibentuk di antara body mobil dan roda kendaraan.
Suspensi merupakan penengah antara penumpang dengan medium jalan yang dilewati oleh mobil, supaya tidak terasa keras dan tetap mengutamakan keamanan dalam berkendara bagi penumpang di dalam kabin. Maka dari itu, bagian-bagian suspensi harus diperhatikan secara detail kondisinya.
Berikut ini adalah 5 bagian utama dari suspensi yang harus secara rutin diberi perhatian khusus. Tujuannya tidak lain adalah supaya kenyamanan dan keamanan dalam berkendara tidak terganggu.
Pada bagian suspensi pertama yang ada di mobil dan harus diperhatikan adalah Upper Mounting Shock Absorber. Bagian ini merupakan pengikat shockbreaker ke dalam rangka mobil. Dan bagian ini jadi bagian pertama yang terkena imbas saat shockbreaker sudah mulai kehilangan elastisitasnya.
Saat mobil melewati medium jelek, katakanlah berbatu dan agak terjal kemudian didukung dengan shockbreaker yang lemah, maka upper-mounting akan mendapatkan 'damage' yang berkelanjutan. Semakin lemah shockbreaker, maka semakin besar daya kejut yang diterima Upper-Mounting, dan bisa saja sewaktu-waktu pecah.
Di bagian yang lain adaBushing Lower Arm. Saat kondisi shock breaker sudah mulai dirasa lemah oleh sang pengemudi, biasanya pada jangka waktu yang nyaris bersamaan akan membuat jarak jangkauan lower arm jadi mengayun lebih jauh dari sebelumnya.
Di saat ayunan arm sudah lebih jauh dari biasanya, maka yang akan diuji adalah keelastisitasannya. Dimana semakin arm 'digeber' untuk melakukan ayunan jauh, maka akan semakin berat kinerja arm. Bahkan dalam kondisi yang lebih parah, karet arm akan pecah lower arm akan tervibrasi dengan hebat.
Apabila getaran yang dihasilkan oleh akibat karet arm yang pecah, maka efek selanjutnya akan menimbulkan kerusakan pada bagianBushing Cross Member. Cross Member sendiri merupakan tempat dimana lower arm berada dan 'dirumahkan' di situ. Nyaris sama seperti Upper-Mounting, getaran yang berkelanjutan akan membuat Cross Member retak dan pecah.
Lebih jauh lagi, bagian yang harus terus diperhatikan kondisinya adalah Connecting Rod Stabilizer Shock Absorber. 'Rod' ini berfungsi sebagai penghubung antara shockbreaker dengan penstabil shockbreaker itu sendiri. Dan tugasnya adalah untuk lebih menstabilkan shockbreaker di kedua sisi mobil.
Shockbreaker yang sudah rusak akan memberikan kerugian lanjut pada Rod ini. Karena guncangan dan getaran yang hebat, nasib piranti ini bisa saja sama persis dengan beberapa peralatan yang sebelumnya sudah diterangkan. Karena arm mengayun dengan lebih lebar jaraknya, maka Rod inipun juga akan mengalami kerusakan karena swing di luar batas kewajaran.
Last, but not least, adalah ban mobil itu sendiri yang harus diperhatikan kesehatannya jika dirasa shockbreaker sudah mulai lemah performanya. Karena getaran dan gelombang yang dialami oleh mobil, maka ban akan terus-terusan tertekan dan ulirnya tergerus oleh jalanan.
Yang lebih parah adalah saat traksi sudah tidak seimbang, maka ban akan tertekan di sisi yang juga tidak merata. Bila dilanjutkan maka serat-serat ban akan membuat ban menjadi menggelembung. Di efek yang lebih jauh lagi bisa membuat ban robek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar