JOGJAKARTA – Di tengah serbuan SUV dengan konstruksi unibody (monocoque), SUV ber-chassis tangga (ladder frame chassis atau body-on-frame) tetap menjadi pilihan banyak orang.
Masing-masing punya keunggulan. SUV dengan ladder frame identik dengan medan kasar (offroad), lebih tenang atau kedap ketika dikendarai karena tekanan-tekanan jalan tidak masuk ke dalam tubuh mobil berkat diisolasi oleh rangka dengan bantalan-bantalan karet, lebih mudah diperbaiki setelah kecelakaan, menarik benda-benda berat, dan lain-lain.
Sementara SUV dengan unibody menyajikan bobot lebih ringan, lebih irit BBM, handling lebih baik, dan lain-lain.
Di Indonesia ‘kue’ SUV dengan body-on-frame laku keras mengingat medan-medan di Indonesia tidak seindah di Eropa atau negara-negara maju.
Biasanya mereka berbagi platform dengan kendaraan niaga namun telah diberi sentuhan-sentuhan khusus karena fokusnya mengangkut orang-orang. Toyota Fortuner, Ford Everest,Mitsubishi Pajero Sport, dan Isuzu MU-X merupakan segerombolan SUV ladder frame yang laku keras dengan berbagi platform dengan kendaraan niaga (Hilux, Ranger, Strada, D-Max).
Kali ini kita akan membicarakan SUV body-on-frame terlaris di Indonesia, Toyota Fortuner, yang generasi barunya diluncurkan 22 Januari 2016. Sejak dipasarkan 2005 hingga Desember 2015,Toyota Fortuner (bensin dan diesel) telah terjual melebihi 119 ribu unit. Pesaing terdekatnya Pajero Sport dengan 76 ribuan unit.
Toyota Fortuner merupakan salah satu model dari total 5 model keluarga IMV (Innovative International Multi-purpose Vehicle) yang terdiri dari Hilux (pickup truck single cab, double cab, extra cab), Innova (MPV) dan Fortuner (SUV) sendiri. Hingga akhir Maret 2012 total penjualan IMV mencapai 5 juta kendaraan sejak dikenalkan 2004.
Beberapa hari lalu Mobil123.com berkesempatan mengendarai all-new Toyota Fortuner 2017 beberapa puluh kilometer di Jogjakarta.
Seperti apakah penampilannya?
Jika tubuh Fortuner generasi pertama terlihat tambun maka generasi berikutnya ini lebih langsing (slim) namun wajahnya lebih sopan/manis – model sebelumnya lebih agresif – dan segar. Desain headlamp dengan deretan lampu LED yang menyipit seperti sorot mata elang.
Jika tubuh Fortuner generasi pertama terlihat tambun maka generasi berikutnya ini lebih langsing (slim) namun wajahnya lebih sopan/manis – model sebelumnya lebih agresif – dan segar. Desain headlamp dengan deretan lampu LED yang menyipit seperti sorot mata elang.
Garis-garis bahu Fortuner bergerak ke atas, jika ditarik dari depan ke belakang, serta atap melayang (floating roof) mencoba menggoda kedua mata kita. Desain buritan terkesan biasa saja, namun coretan-coretan lampu rem LED membentuk karakter kuat.
Seberapa hebat kabinnya?
Toyota Fortuner yang dikendarai oleh kami adalah varian VRZ 4x2 A/T. Jok-jok empuk dibalut kulit dengan warna merah gelap. Duduk di jok baris kedua memang menyenangkan karena legroom, headroom dan shoulderroom berlimpah, plus armrest besar, pengaturan AC, rear infotainment di atap. Sandaran jok bisa kita mainkan namun terbatasi ketika jok-jok belakang menggantung di sisi-sisi dinding. Bagian belakang sandaran jok pengemudi/penumpang depan dirancang melengkung supaya lutut orang-orang di belakangnya tidak menyentuh sandaran.
Toyota Fortuner yang dikendarai oleh kami adalah varian VRZ 4x2 A/T. Jok-jok empuk dibalut kulit dengan warna merah gelap. Duduk di jok baris kedua memang menyenangkan karena legroom, headroom dan shoulderroom berlimpah, plus armrest besar, pengaturan AC, rear infotainment di atap. Sandaran jok bisa kita mainkan namun terbatasi ketika jok-jok belakang menggantung di sisi-sisi dinding. Bagian belakang sandaran jok pengemudi/penumpang depan dirancang melengkung supaya lutut orang-orang di belakangnya tidak menyentuh sandaran.
Dasboard. Di bagian tengahnya terdapat layar-sentuh 8” yang menyediakan sistem audio with air gesture (gerakan tangan tanpa menyentuh layar), navigasi satelit, dan lain-lain. Pengaturan AC berada di bawah layar-sentuh tersebut.
Meter cluster baru tampil modern dan full color. Informasi-informasi penting tersajikan di meter cluster dengan baik. Anda pun bisa memilih bahasa Indonesia untuk tampilan informasi.
Sebagai pengemudi, joknya bisa diatur secara elektrik dan visibilitasnya memuaskan. Paddle-shift dan kontrol-kontrol di setir memudahkan dan menyamankan pengendara.
Let’s drive
Sejak beberapa tahun ke belakang porsi penjualan Toyota Fortuner diesel mencapai 90% dari total penjualan Fortuner. Teknologi VNT (Variable Nozzle Turbodiesel) plus intercooler yang membuat Fortuner lebih berotot dan irit BBM sejak 2012 menjadi pendongkrak penjualan Fortuner diesel.
Sejak beberapa tahun ke belakang porsi penjualan Toyota Fortuner diesel mencapai 90% dari total penjualan Fortuner. Teknologi VNT (Variable Nozzle Turbodiesel) plus intercooler yang membuat Fortuner lebih berotot dan irit BBM sejak 2012 menjadi pendongkrak penjualan Fortuner diesel.
Kini Toyota Fortuner dimodali dengan mesin diesel baru 2GD-FTV VNT menggantikan 2KD-FTV VNT. Dengan kapasitas 2.4-liter, turun dari 2.5-liter, tenaganya naik 4% menjadi 149,6 hp dan torsinya meroket 17% menjadi 400 Nm.
Para pemilik Fortuner diesel baru akan lebih jarang ke SPBU karena Toyota menjamin lebih irit 16% dibandingkan VNT sebelumnya.
Ketika mesin mobil dinyalakan, getaran mesin dan suaranya terasa dan terdengar minim. Inovasi-inovasi di sektor mesin dan peredaman berjalan dengan sukses.
Pedal akselerator dipijak. Getaran dan suara mesin mulai meningkat seiring kecepatan bertambah namun tetap dalam batas wajar, bahkan tergolong baik. Perpindahan gear terasa lembut.
Performa mobil saat menanjak di jalur menuju gunung Merapi memuaskan, satu per satu tanjakan dilahap. Cukup dengan Eco Mode, Anda bisa melaju dengan cepat, tapi kalau tidak puas tekan tombol Power Mode (mengatur perpindahan transmisi dan menahan putaran mesin) dan mesin langsung terasa galak.
Sebagai SUV berpostur tinggi, Fortuner tetap lincah saat dipacu pada kecepatan tinggi di lintasan berkelok-kelok, namun limbung tetap ada meski minim.
Setirnya sendiri, menurut kami, terasa padat, entah itu di kecepatan rendah atau lebih tinggi. Ini sangat wajar untuk mengimbangi postur Fortuner.
Suspensi depan/belakang diracik ulang plus penambahan stabilizer belakang berdampak kepada pengendaraan yang lebih tenang dan lembut.
Di medan berbatu di kawasan gunung Merapi, suspensi Fortuner menyajikan peredaman baik meski beberapa guncangan hebat tak bisa dielakkan. Ground clearance tinggi dan departure/approach angle yang cukup memudah kami melindas medan kasar berbatu di sana.
Kualitas berkendara new Fortuner, jelas lebih baik dibandingkan pendahulunya – kami pun sempat mengendarainya.
Seberapa kaya?
Fitur-fitur keselamatan Fortuner berupa airbag di beberapa titik, ISOFIX, ABS & EBD, Vehicle Stability Control/VSC (4x4 VRZ), Trailer Sway Control/TSC (4x4 VRZ), Emergency Brake Signal (4x4 VRZ), A-TRC (4x4 VRZ ) serta Hill Start Assist (4x4 VRZ). Sayangnya, rem belakang Fortuner masih tromol, berbeda dengan Mitsubishi Pajero Sport yang menganut cakram/cakram.
Fitur-fitur keselamatan Fortuner berupa airbag di beberapa titik, ISOFIX, ABS & EBD, Vehicle Stability Control/VSC (4x4 VRZ), Trailer Sway Control/TSC (4x4 VRZ), Emergency Brake Signal (4x4 VRZ), A-TRC (4x4 VRZ ) serta Hill Start Assist (4x4 VRZ). Sayangnya, rem belakang Fortuner masih tromol, berbeda dengan Mitsubishi Pajero Sport yang menganut cakram/cakram.
Satu inovasi baru dari Fortuner adalah power back door (pintu bagasi bisa ditutup dengan menekan tombol) yang bisa disesuaikan ketinggian bukaannya. Parkir akan semakin mudah dengan rear parking camera dan all around sensor.
keren ya Nissan X-Trail, Mobil SUV Paling Tangguh dan Nyaman
BalasHapus