Dengan penghasilan yang pas-pasan di kantong, rata-rata orang yang baru pertama kali bekerja alias first jobbercenderung memilih menumpang kendaraan umum untuk bekerja dan beraktivitas. Kalaupun menggunakan kendaraan pribadi, pilihannya jatuh pada sepeda motor yang harganya relatif lebih terjangkau.
Namun, itu bukan berarti mereka tak ingin memiliki mobil. Survei Nielsen pada 2014, misalnya, menyebutkan bahwa 54 persen responden mereka menyebut mobil adalah simbol kesuksesan, menandai masih tingginya keinginan memiliki kendaraan tersebut. Terlebih lagi, di kota-kota besar mobil juga dianggap dapat meningkatkan kualitas hidup.
Nominal pendapatan dan tabungan yang belum cukup sebenarnya bukan halangan untuk memiliki mobil, termasuk bagi first jobber. Kalau mobil baru terlalu mahal, misalnya, mobil bekas bisa menjadi solusi. Kalau bayar tunai mobil bekas pun masih terlalu mahal, ada fasilitas kredit sebagai solusinya.
Simulasi
Katakanlah, penghasilan kelompok first jobber berkisar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. Aturan pembiayaan membatasi maksimal cicilan per bulan adalah 30-an persen penghasilan, atau kisaran Rp 900.000 hingga Rp 1,5 juta untuk pemisalan tersebut. Angka ini harus menjadi patokan.
Tapi, harus diingat juga bahwa kredit apapun akan mensyaratkan uang muka pembayaran. Meskipun harus menabung untuk mendapatkan down payment itu, setidaknya jangka waktu yang dibutuhkan lebih singkat daripada untuk mengumpulkan uang seharga kendaraan.
Merujuk aturan terbaru Bank Indonesia tentang loan to value (LTV) atau financing to value (FTV), minimal uang muka pembelian kendaraan bermotor adalah 25 persen harga jual kendaraan idaman. Sebut saja, mobil incaran berharga Rp 80 juta. Artinya, uang muka yang harus disiapkan dan dibayar di muka adalah Rp 20 juta dan tersisa kebutuhan dana Rp 60 juta.
Tinggal dihitung, apakah nominal maksimal cicilan per bulan di atas bisa mendapatkan nilai kredit yang dibutuhkan untuk pembayaran dalam jangka waktu tertentu?
Dengan angka cicilan sama per bulan, nilai kredit yang didapat bisa berbeda ketika jangka waktu pinjaman berubah. Ingat, ada faktor bunga yang melekat pada nominal pinjaman Anda.
Dengan pemisalan tersebut, uang muka bisa dikumpulkan dalam waktu tak lebih dari dua tahun bila kemampuan mencicil bulanan Rp 900.000 sampai Rp 1,5 juta dikumpulkan dulu. Itu juga kalau benar-benar tak ada tabungan atau jalan lain mendapatkan dana untuk uang muka. Selebihnya, dengan cicilan yang sama, mobil idaman bisa dibawa pulang dan pembayaran dilanjutkan laiknya kredit yang lain.
Situs web khusus mobil bekas mobil88, misalnya, mencantumkan ratusan mobil second hand seharga kisaran simulasi di atas dalam daftar penjualan. Artinya, first jobber pun bukan tak mungkin punya mobil idaman meskipun baru satu atau dua tahun bekerja.
Beberapa perusahaan penjual mobil bekas bahkan memberikan tawaran benefit tambahan kepada para pelanggan. Sebagai contoh, mobil88 menggelar Great Opening Funtastic (GO Fun) pada 8-31 Januari 2016, dengan memberikan aneka hadiah langsung untuk setiap pembelian mobil bekas di sana. Tertarik?
Namun, itu bukan berarti mereka tak ingin memiliki mobil. Survei Nielsen pada 2014, misalnya, menyebutkan bahwa 54 persen responden mereka menyebut mobil adalah simbol kesuksesan, menandai masih tingginya keinginan memiliki kendaraan tersebut. Terlebih lagi, di kota-kota besar mobil juga dianggap dapat meningkatkan kualitas hidup.
Nominal pendapatan dan tabungan yang belum cukup sebenarnya bukan halangan untuk memiliki mobil, termasuk bagi first jobber. Kalau mobil baru terlalu mahal, misalnya, mobil bekas bisa menjadi solusi. Kalau bayar tunai mobil bekas pun masih terlalu mahal, ada fasilitas kredit sebagai solusinya.
Simulasi
Katakanlah, penghasilan kelompok first jobber berkisar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. Aturan pembiayaan membatasi maksimal cicilan per bulan adalah 30-an persen penghasilan, atau kisaran Rp 900.000 hingga Rp 1,5 juta untuk pemisalan tersebut. Angka ini harus menjadi patokan.
Tapi, harus diingat juga bahwa kredit apapun akan mensyaratkan uang muka pembayaran. Meskipun harus menabung untuk mendapatkan down payment itu, setidaknya jangka waktu yang dibutuhkan lebih singkat daripada untuk mengumpulkan uang seharga kendaraan.
Merujuk aturan terbaru Bank Indonesia tentang loan to value (LTV) atau financing to value (FTV), minimal uang muka pembelian kendaraan bermotor adalah 25 persen harga jual kendaraan idaman. Sebut saja, mobil incaran berharga Rp 80 juta. Artinya, uang muka yang harus disiapkan dan dibayar di muka adalah Rp 20 juta dan tersisa kebutuhan dana Rp 60 juta.
Tinggal dihitung, apakah nominal maksimal cicilan per bulan di atas bisa mendapatkan nilai kredit yang dibutuhkan untuk pembayaran dalam jangka waktu tertentu?
Dengan angka cicilan sama per bulan, nilai kredit yang didapat bisa berbeda ketika jangka waktu pinjaman berubah. Ingat, ada faktor bunga yang melekat pada nominal pinjaman Anda.
Dengan pemisalan tersebut, uang muka bisa dikumpulkan dalam waktu tak lebih dari dua tahun bila kemampuan mencicil bulanan Rp 900.000 sampai Rp 1,5 juta dikumpulkan dulu. Itu juga kalau benar-benar tak ada tabungan atau jalan lain mendapatkan dana untuk uang muka. Selebihnya, dengan cicilan yang sama, mobil idaman bisa dibawa pulang dan pembayaran dilanjutkan laiknya kredit yang lain.
Situs web khusus mobil bekas mobil88, misalnya, mencantumkan ratusan mobil second hand seharga kisaran simulasi di atas dalam daftar penjualan. Artinya, first jobber pun bukan tak mungkin punya mobil idaman meskipun baru satu atau dua tahun bekerja.
Beberapa perusahaan penjual mobil bekas bahkan memberikan tawaran benefit tambahan kepada para pelanggan. Sebagai contoh, mobil88 menggelar Great Opening Funtastic (GO Fun) pada 8-31 Januari 2016, dengan memberikan aneka hadiah langsung untuk setiap pembelian mobil bekas di sana. Tertarik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar