Ssst, Kelak Begini Bodi, Mesin dan Transmisi Baru Toyota Merancang mobil itu mudah. Tersulit bagaimana membuatnya tetap disukai konsumen dan punya daya saing global
Jakarta - Bayangkan sudah ada 100 tipe mobil dengan 800 tipe mesin yang berbeda dibuat untuk seluruh dunia. Inilah yang terjadi pada Toyota dan disampaikan Motoo Kamiya, Project General Manager, Toyota New Global Architecture (TNGA), Toyota Motor Corporation (TMC), di Tokyo, bersamaan dengan Tokyo Motor Show(TMS) 2015 lalu. Dalam skala yang lebih kecil juga terjadi pada produsen mobil lain, seperti Mazda misalnya. Pada 2011 mulai merintis Skyactiv untuk meningkatkan daya saing produknya. TMC lewat beberapaengineer lainnya memberi gambaran strategi Toyota untuk bersaing global. Diam-diam sudah dilakukan pada New Prius bahkan menetes ke New Innova dan New Fortuner. Lainnya Apa saja yah?
Toyota New Global Architecture (TNGA)
Model yang terlalu banyak beresiko sulitnya pengembangan, performa menurun hingga mahalnya sukucadang. Alhasil unit enggak bakalan kompetitif. Konsumen awalnya senang banyak pilihan. Namun sayang harga mobil lebih mahal dan kalau rusak juga bikin mumet dengan parts yang berbeda-beda. Maka TMC pun merilis TNGA, sebuah panduan untuk membuat mobil yang lebih baik. Targetnya pada 2020 sebanyak 50% model sudah TNGA. Secara garis besar TNGA bakal meningkatkan kemampuan mesin bensinnya, seperti performa akan naik minimal 15% dengan diikuti konsumsi bahan bakar yang lebih efisien paling sedikit 25%. Untuk hibrida juga masih bisa lebih irit 15%. Rancangan platform akan di-share untuk banyak model namun dibenahi pada kemampuan komponen itu. Misalnya frame walau lebih ringan namun indeks rigidnya nambah 30-65%. Dikawinkan dengan suspensi baru akan meningkatkan keamanan, nyaman dan handling responsif.
Mesin Bensin
Sumber tenaga paling banyak mengalami ubahan. Setidaknya disiapkan 14 dapur pacu andalan untuk model terbaru. Tipe mesin ini digabung dan diberi nama ‘highly thermal danfuel efficient engine’. Contohnya 1.500 cc untuk Corrola, Turbo 1.200 cc untuk hatchback, 2.000 cc untuk sedan sekelas Camry hingga versi hibrida Prius. Menurut Shinagawa Tomohiro, grup manager engine design dan engineering division TMC, ada banyak ubahan di komponen mesin tersebut. “Mulai dari kepala piston, kelistrikan, pengaturan panas hingga minimalisasi gesekan,” tambah pria ramah kordinator 4 manager lainnya. Untuk mesin bensin pembenahan paling utama yakni ruang bakar meliputi desain piston sampai flow ruang bilas yang mengalirkan adonan bahan bakar dan udara. Lantas pengapian mencegah knocking dengan koil bertegangan tinggi, mengatur percikan busi sekaligus grounding elektroda. Begitu juga pengaturan panas dengan desain water jacket pada silinder. Nah saat diaplikasikan pada mesin 1.800 cc Prius, didapat efisiensi thermal hingga 40%. Di pojokan dipamerkan mesin bensin 1.200 cc dengan Turbo. Mesin 1.200 cc Turbo 114 dk. Bakalan diaplikasi di Tanah Air?
Mesin Diesel
Paling diunggulkan adalah pengembangan mesin favorit generasi KD. Saat presentasi diambil contoh 1KD-FTV 3.000 cc dibanding mesin anyar 1GD FTV 2.800 cc milik Prado. Varian 1GD lebih unggul 42% dalam hal akselerasi bawah. Sementara putaran atas lebih baik 53%. Saat digas juga diukur berapa persen penurunan noise. Ternyata lebih diam 3 dB. Nah hal senada jufa diaplikasi pada mesin diesel Grand New Kijang Innova dan New fortuner yang pakai tipe 2GD-FTV 2.400 cc Di Jepang dipakai untuk Toyota Auris. Tenaga yang dihasilkan mencapai 114 dk. Melihat dimensi, bobot dan performa yang lebih baik, apakah bisa dipakai untuk Etios atau Yaris? “ Belum ada rencana,” bisik Tomohiro-san. Saat ini di Tanah Air, Etios bermesin 1.200 cc 80 dk sementara Yaris 1.500 cc 109 dk.
Transmisi CVT
Sistem pemindah daya juga sudah disiapkan, selain manual dan matik biasa dikembangkan CVT. Julukannya ‘fun to drive’ CVT dan belum diberi nama resmi. Namun intinya mengadopsi linear shift control agar kerjanya lebih halus dan mampu berakselerasi lebih baik. Pada CVT ini putaran mesin naik beriringan dengan kecepatan mobil melaju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar