Rabu, 27 Januari 2016

All New Toyota Fortuner Memakai Mesin Tangguh Buatan Indonesia

Lebih bertenaga ketimbang mesin lama. 
All New Toyota Fortuner Memakai Mesin Tangguh Buatan Indonesia
All New Fortuner telah diluncurkan di Indonesia, 22 Januari 2016. SUV ini hadir dengan varian 4x2 SRZ A/T dengan mesin bensin berkapasitas 2.700 cc, serta 4x2 diesel 2.400 cc yang hadir pada VRZ A/T dan G baik manual maupun otomatis. Walau kapasitas mesin lebih kecil 100 cc, namun performa nya semakin baik dibandingkan dengan Fortuner terdahulu Sementara, bagi konsumen yang menginginkan pengalaman lebih, dapat memilih varian 4x4. Semua line-up didesain untuk pelanggan yang menginginkan aura sporty yang kuat pada mobil mereka.
Ada fakta menarik soal pemakaian mesin bensin di all new Toyota Fortuner. Mesin bensin 2 TR dengan Dual VVT-i terbaru milik all new Toyota Fortuner, diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di pabrik I Toyota di Sunter. Pabrik I itu diresmikan pada tahun 1998 dengan kapasitas produksi 130 ribu unit per tahun. Di sana, mesin diproduksi hingga diuji dalam kondisi ekstrim sebelum disatukan dengan sasis serta komponen mobil lainnya di Plant I Karawang.

Mesin bensin berkapasitas 2,7 liter itu mampu menghasilkan tenaga 161 hp. Tenaga ini lebih besar dari mesin diesel milik Fortuner. Sementara torsinya mencapai 242 Nm. Jika dibandingkan dengan mesin lawas milik Fortuner, mesin terbaru ini juga lebih bertenaga hingga 2,7 PS dengan torsi 0,1 kgm lebih besar.

Tenaga yang besar tentu dapat menghasilkan akselerasi responsif. Tak hanya responsif, mesin ini juga diklaim Toyota sangat efisien konsumsi bahan bakarnya. Mesin bensin diniagakan dalam pilihan transmisi otomatis dan manual, dan dilengkapi dengan fitur ECO dan Power.
Saat ini All new Toyota Fortuner sudah mulai diproduksi untuk tahapan awal. ”All new Toyota Fortuner sudah mulai diproduksi di Karawang,” ujar Warih Andang Tjahjono, wakil presiden direktur TMMIN kepada kami di Jakarta Convention Centre, Jakarta. “Jumlah produksinya 6.000 unit per bulan,” lanjutnya. Nah, angka ini masih bisa berubah teergantung permintaan pasar. Termasuk ekspor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar