Minggu, 17 Januari 2016

Cegah Kerusakan Pada Mesin dan Sistem Transmisi Sebelum Terlambat!

Mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati bukan, pepatah tersebut tentu sudah sering Anda dengar. 


Seperti halnya dalam urusan mobil, lebih baik melakukan pecengah dari pada harus menanggung resiko saat terjadi kerusakan pada komponen tertentu. 

Nah, berikut ini beberapa tips untuk mencegah keruskaan transmisi matik. 

Selalu cek dengan teratur kebocoran oli dan lihat apakah dari mesin, power steering atau transmisi. 

Kalau terjadi kebocoran, segera bawa ke bengkel untuk mendapatkan perbaikan. 

Sesekali perhatikan juga volume dan kadar oli transmisi dan jangan sampai Anda lengah memperhatikan volume oli berkurang, karena bisa menyebabkan kebocoran. 

Tak semua jenis transmisi dilengkapi tongkat pengukur, seperti halnya pada mobil VW model lama, hanya mekanik bengkel saja yang tahu. 

Ganti oli baru begitu terlihat tanda-tanda warna oli mulai hitam atau kotor. 

Perlu diingat, tidak semua cairan oli terkuras habis saat Anda mengganti oli baru. 

Masih tersisa sekitar 40% di dalam torque converter, hal tersbut menandakan jika Anda mengganti oli baru hanya 60% saja untuk itu seringlah mengganti oli. 

Gunakanlah oli baru sejenis yang sesuai anjuran dari buku manual untuk menghindari kepekaan transmisi terhadap jenis oli yang dipakai. 

Jangan pernah memindahkan tuas ke posisi P atau R sampai mobil benar-benar berhenti dan jangan memindahkan mendadak tuas persneling dari posisi P ketika mesin di putaran tinggi. 

Tips lainnya adalah berupa cara mengemudikan kendaraan, selalu injak rem saat tuas dipindahkan ke posisi P. 

Kerusakan fatal bisa terjadi jika mobil matik dipakai untuk menarik mobil lain. Sebaliknya jika mobil matik akan ditarik, sebaiknya angkat bagian roda yang bergerak 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar