LAMPU merupakan salah satu komponen terpenting kendaraan. Kini, teknologi lampu di dunia otomotif semakin maju dan beragam, mulai dari bohlam krypton, halogen, xenon, hingga LED. Bahkan kini teknologi laser mulai digunakan untuk lampu utama kendaraan, walapun masih sebatas percobaan.
Lalu teknologi lampu seperti apa yang sebaiknya dipilih?
Sebelum memilih, perlu diperhatikan tujuan dari pengembangan, yaitu untuk membuat pencahayaan semakin terang dan hemat energi. Untuk itu, tren lampu yang sedang berkembang saat ini adalah LED (Light Emitting Dioda).
Dulu LED hanya digunakan sebagai lampu dashboard, lampu rem, sein, DRL atau lampu foglamp untuk membantu lampu utama. Namun kini LED mulai beralih fungsi menjadi lampu utama.
Tercatat beberapa pabrikan yang menggunakan LED pada sepeda motor seperti BMW, Ducati, Harley Davidson, Honda dan beberapa pabrikan lain. LED punya kelebihan pada konsumsi daya yang relatif kecil dibanding lampu jenis bohlam konvensional namun mampu memberikan penerangan yang cukup baik pada kondisi gelap.
Bayangkan, LED dengan daya 20 watt punya pencahayaan setara dengan bohlam Halogen 35 watt, tapi memang masih kalah jika dibandingkan dengan HID. Tapi masa pakainya, LED jauh lebih lama disbanding HID. Rata-rata, lampu LED mampu bertahan hingga 30.000-50.000 jam kerja. Sementara Halogen hanya 2.500 jam dan HID pun hanya 3.500 jam.
Selain daya yang lebih kecil, LED juga lebih aman terhadap reflektor karena tidak menghasilkan panas berlebih seperti lampu Halogen dan Xenon (HID).
Namun di balik kelebihan yang dimiliki LED, ternyata punya kekurangan yang harus diperhatikan agar performanya tetap terjaga, yaitu LED membutuhkan kelistrikan yang konstan. Oleh karena itu penggunaan LED wajib menggunakan arus DC, jika tidak maka akan memperpendek umur LED. LED juga membutuhkan pendingin agar tidak overheat.
Harga LED juga cukup mahal dibandingkan Halogen dan Xenon. Untuk urusan fokus cahaya juga tergantung reflektor yang digunakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar