Senin, 15 Februari 2016

FITUR FITUR KENDARAAN YANG BERMANFAAT SAAT TURUN HUJAN


By : Vierko Moviarto

Tak hanya mengetahui perannya, pemilik mobil juga perlu melakukan pemeriksaan dan perawatan agar fitur-fitur ini mampu bekerja optimal ketika diperlukan. Jangan sampai saat diperlukan di kala hujan turun, perangkat ini malah mengalami malfungsi dan berpotensi menimbulkan celaka. 

Apa saja fitur-fitur tersebut? 

Intermittent wiper 

Fitur intermittent wiper  sangat berguna ketika hujan turun rintik-rintik. Jeda waktu antarsapuan wiper  sudah diatur sesuai debit tetesan air yang menerpa kaca depan. Pengembangannya adalah intermittent wiper  dengan periode sapuan yang bisa diatur oleh pengemudi. Fitur ini jelas sangat membantu pengemudi sekaligus mencegah wiper  bekerja saat sudah tidak ada tetesan air di kaca depan yang bisa menyebabkan baret. 

Agar tugas wiper  selalu lancar, periksa karet penghapus kaca ini. Jika sudah getas atau tidak elastis, segera lakukan penggantian karena akan mereduksi kemampuannya dalam menyapu air hujan. Apalagi wiper  tidak hanya menyapu air hujan, namun juga cipratan lumpur, debu, dan noda minyak sisa gas buang kendaraan di depan Anda. 

Rain sensor 

Merupakan pengembangan dari intermittent wiper. Rain sensor  bekerja berdasarkan input  dari sensor yang mendeteksi tetesan air di kaca depan. Input  dari sensor ini kemudian membuat komputer memeritahkan wiper  untuk bekerja menyapu air. Sistem rain sensor  biasanya bekerja setelah diaktifkan melalui tombol atau tuas yang menjadi satu dengan wiper.  

Defogger 

Peranti ini sudah umum terdapat di kaca belakang mobil bagian dalam. Fungsinya untuk menghilangkan embun akibat perbedaan suhu di dalam kabin dan udara luar. Fitur ini diaktifkan melalui tombol di area dasbor. 

Cara kerja defogger  adalah dengan memanaskan elemen bergaris yang ada pada kaca belakang. Energi kalor yang muncul kemudian terdistribusi ke seluruh permukaan kaca. Saat itulah, embun yang mengganggu pandangan pengemudi ke arah belakang akan hilang. Pada beberapa mobil, peranti pemanas ini juga terdapat pada kaca spion. 

Heater 

Saat masuk ke dalam mobil di tempat berudara dingin seperti pegunungan, secara alamiah tubuh akan membutuhkan temperatur ruang yang lebih hangat dalam waktu cukup singkat. Untuk mencapainya, Anda bisa menggunakan fitur heater  yang menyatu dengan AC. Fitur ini tersedia di beberapa mobil. Aktivasi fitur ini biasanya dilakukan dengan memindahkan pengatur suhu AC ke posisi merah, atau dengan memilih suhu yang diinginkan jika mobil dilengkapi climate control.  Namun ada juga beberapa mobil yang menggunakan mekanisme tombol untuk mengaktifkan fitur ini. 

ABS (Anti-lock Brake System) 

Fitur ini sangat berguna ketika hujan dan membuat permukaan jalan menjadi licin. Kemampuan rem mencegah mobil 'nyelonong' saat pedal rem diinjak menjadi kelebihan sistem antiblokir ini. Dalam bekerja, sistem ABS menyertakan informasi dari sensor di roda yang mendeteksi gejala roda mengunci. 

Jika gejala mengunci terjadi, secara otomatis sistem rem akan mengurangi tekanan hidraulis pada roda yang terkunci itu. Sehingga gejala slip akan bisa dihindari meski pedal diinjak dengan kuat. Dengan begitu pengemudi tetap dapat mengendalikan mobil saat dilakukan panic brake. 

Traction control 

Fitur ini biasanya terdapat pada mobil dengan harga di atas Rp 200 juta. Fungsinya adalah untuk mendeteksi hilangnya traksi roda terhadap permukaan jalan. Hal ini lebih besar kemungkinan terjadinya pada mobil-mobil bertenaga besar atau sedang melibas genangan air. 

Prinsip kerja TC, saat terjadi gejala slip, komputer secara otomatis mengurangi tenaga yang sampai ke roda penggerak. Efeknya roda akan kembali mendapat traksi dan pengendalian mobil dapat kembali normal. Umumnya, mobil yang sudah menggunakan traction control,  sudah pula dilengkapi ABS karena sama-sama memanfaatkan sensor putaran roda. 

Electronic Stability Program (ESP) 

Fitur ini merupakan pengembangan dari traction control.  Dimana sensor kecepatan roda, sudut kemudi, posisi katup, dan tekanan rem, menjadi indera dari sistem ESP untuk mengetahui kondisi mobil. Manfaat ESP akan sangat terasa ketika mobil melaju di kecepatan tinggi dalam kondisi hujan. 

Dengan kecepatan mobil yang tinggi, maka gejala aquaplaning  sangat mudah muncul kala melewati genangan air. Artinya, pengemudi rentan terampas kuasanya untuk mengendalikan mobil. Dengan adanya ESP, maka pengendalian mobil akan terjaga dan mobil akan kembali ke jalur yang benar. 

Rear foglamp 

Kita sudah familier dengan foglamp  depan. Apalagi ketika berkendara dalam hujan, mengaktifkan lampu menjadi sangat penting karena cahayanya akan mengkomunikasikan posisi mobil dengan aman. 

Namun bila hujan sangat lebat, pancaran cahaya lampu belakang kadang tidak terlalu jelas terlihat oleh mobil di belakang. Oleh karena itu, pada beberapa mobil sudah dilengkapi dengan rear foglamp.  

Lampu ini menghasilkan cahaya yang jauh lebih terang dari rear lamp  biasa. Alhasil, mobil di belakang kendaraan Anda akan lebih bisa memperkirakan jarak aman. Tapi jangan lupa menonaktifkan rear foglamp  ketika hujan telah reda. Jika tidak, pengemudi di belakang akan terganggu pandangannya akibat silaunya cahaya yang dihasilkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar