Wakil Presiden TMMIN Warih Andang Tjahjono bersama jajaran BOD (Board of Director) TMMIN lainnya mengecek proses pengerjaan pencetakan pintu mobil di Plant 2 Sunter.
Plant 1 telah beroperasi sejak 1973, sementara Plant 2 mulai 1977. Plant 1 mengerjakan mesin untuk IMV (Innovative International Multi-purpose Vehicle), sedangkan Plant 2 untuk stamping parts/dies, dan casting.
Kedua pabrik ini dalam setahun mampu memproduksi 194 ribu mesin Kijang Innova 1TR berkapasitas 2.000cc, Fortuner 2TR berkapasitas 2.700cc, dan mesin etanol serta iron casting sebanyak 12 ribu ton.
Assistant General Manager Stamping Division TMMIN Abdul Mukti mengatakan, 28 persen plat baja yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan sasis dan bodi merupakan produk lokal seperti Krakatau Steel. Sisanya, diimpor dari Jepang dan Korea Selatan.
Dari selembar plat, 74 persen di antaranya dibentuk sesuai kebutuhan. Sementara 26 persen sisanya dilebur menjadi bahan baku blok mesin. Untuk membentuk plat baja, pabrik ini menggunakan empat mesin cetak yang usianya sudah 20 tahun lebih.
Nandi Julyanto Executive General Manager Production Engineering Directorate TMMIN mengatakan, untuk satu unit Kijang Innova membutuhkan 370 kg material plat baja. Sementara untuk panel luar menggunakan plat galvanis. Setidaknya ada empat langkah dalam proses mencetak plat, yakni forming,trimming/cutting, piercing/blanking, danbending.
"Dari lembaran plat sampai siap kirim ke TAM (PT Toyota Astra Motor) membutuhkan waktu 22 jam," katanya.
Agar para pekerja tidak jenuh, pabrik ini memiliki beberapa miniatur taman di beberapa titik yang dapat dimanfaatkan saat istirahat. Taman dengan tanaman hijau dilengkapi bangku-bangku kecil sehingga para pekerja bisa duduk-duduk sembari bercengkrama dengan rekan sejawat.
Tidak cuma taman, di dalam pabrik ini juga terdapat ruang semacam perpustakaan. Alhasil pekerja bisa mengisi waktu istirahatnya sambil baca-baca untuk menambah wawasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar