Pada mobil keluaran terdahulu, sering ditemukan istilah kabel akselerator. Kabel akselerator adalah kawat penghubung antara pedal akselerasi dengan katup throttle pada mesin. Ketika pedal akselerasi ditekan, maka gerakannya diteruskan oleh kabel akselerator untuk membuka katup throttle. Dengan cara ini jumlah udara yang masuk ke ruang bakar meningkat, ditandai dengan kenaikan putaran dan tenaga mesin. Dapat dikatakan bahwa mesin dengan kabel akselerator, pembukaan katup throttle sebanding atau sama persis besarnya injakan pedal akselerasi.
Saat ini, penggunaan kabel akselerator sudah mulai ditinggalkan oleh pabrikan mobil. Sebagai penggantinya adalah penggunaan teknologi throttle control elektronic. Setiap pabrikan menamainya dengan istilah yang berbeda, seperti Drive By Wire,Trottle by Wire, ETCS-I (Electronic Throttle Control System Inteligent pada Toyota). Pada teknologi throttle control electronic ini, terdapat akselerator pedal position sensor untuk mendeteksi seberapa besar penekanan pedal akselerator oleh pengemudi. Lalu ada throttle control motor untuk membuka katup throttle di saluran pemasukan udara. Besarnya pembukaan katup throttle diatur secara optimal oleh Engine Control Unit (ECU), sesuai dengan respon dari penekanan pedal akselerasi.
Selain mengontol pembukaan katup throttle, system throttle control electronic ini juga mengontrol putaran idle, baik saat AC (air conditioner) OFF, maupun ON. Mengontrol kerja TRC (traction control ). Beberapa model yang dilengkapi dengan fitur cruise control, dan control stabilitas juga memanfaatkan kerja dari throttle control elektonik ini. Dengan demikian, maka sistem menjadi terintegrasi dan mngurangi penggunaan beberapa komponen ( semisal ISC valve dan idle up AC).
Benarkan penggunaan throttle control elektronik menyebabkan akselerasi kendaraan menjadi kurang responsif? Pada teknologi throttle control elektronik, ECU akan mengatur secara optimal pembukaan katup throttle sesuai respon penekanan pedal akselerasi. Pada saat penekanan pedal akselerasi dilakukan dengan pelan / normal, pembukaan katup throttle bisa lebih kecil dari sudut penekanan pedal akselerasi. Tetapi pada saat dibutuhkan power, pembukaan katup throttle dapat lebih lebar. Saat pedal ditekan tiba-tiba lalu ditahan, maka pembukaan katup throttle diatur pembukaannya berangsur-angsur, sehingga gaya longitudinal kendaraan tidak meningkat secara tiba-tiba. Dengan adanya control ini, pergerakan kendaraan / akselerasi dapat lebih lembut dan tetap bertenaga.
Semoga bermanfaat!
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar