Sisa material berupa plat baja yang digunakan dalam pembuatan rangka dan bodi tidak dibuang, melainkan di bawa ke Casting Plant untuk kemudian dilebur. Material ini dimanfaatkan untuk mencetak blok mesin berkode 1TR untuk Kijang Innova dan 2TR milik Fortuner.
Setelah dipanaskan hingga suhu 1.500 derajat Celcius, bubur baja tersebut dituang ke wadah pencetak. Disebutkan, operator pada level ini memiliki skill tinggi karena dibutuhkan konsentrasi lebih dan presisi dalam menuang "adonan" bubur baja. Oleh karena itu TMMIN tidak sembarangan menempatkan orang di posisi ini.
Dalam proses pencetakan blok mesin, TMMIN menggunakan material pasir. Kenapa pasir, karena selain tahan panas material ini bisa dilebur dan digunakan kembali. Pasir baru bisa meleleh dalam suhu 1.800 derajat Celcius.
Dalam satu hari, Casting Plant di Plant 2 Sunter mampu memproduksi 1.000 blok mesin Kijang Innova dan Fortuner. Setelah jadi maka blok mesin ini dikirim ke Plant 1 untuk di-finishing.
Bagian luar dan dalam blok mesin tersebut dibuang sebanyak 2 milimeter agar permukaanya halus dan tidak meninggalkan sisa-sisa cetakan.
Mesin-mesin yang sudah dirakit langsung diuji kemampuannya. Dalam proses pengujian waktu yang ditetapkan tidak lama. Mesin ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga diekspor ke-70 negara tujuan.
Mesin yang akan di ekspor dibungkus dalam wadah plastik lalu kemudian dikemas dalam kemasan khusus. Untuk pasar domestik mesin ini dikirim ke pabrik Karawang guna dirakit dan menjadi sebuah mobil utuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar