Senin, 22 Februari 2016

SISTEM STARTER (STARTING SYSTEM)

Di zaman modern ini dapat kita bayangkan jika suatu mobil mogok di tengah jalan terutama di kota-kota besar yang padat dengan kendaraan sperti Jakarta yang begitu padat dengan kendaraan, kondisi macet pula. Mobil dimana untuk menghidupkan mesin  masih menggunakan sIstem manual betapa repotnya, mending kalau mesin langsung hidup ketika dihidupkan nah ini udah beberapa kali diengkol gak hidup-hidup mungkin jadi sasaran teriakan orang dibelakangnya.

Nah..! untuk memudahkan mesin mobil dihidupkan sekarang seluruh produsen mobil sudah dilengkapi dengan sistem starter jenis elektrik. Cukup hanya dengan memutar kunci kontak atau menekan tombol, mesin sudah dapat hidup, bahkan ada yang lebih canggih lagi yang menggunakan remote control.

Fungsi dari system starter ini adalah untuk menghidupkan putaran awal mesin yang menghasilkan putaran rendah. (untuk memutarkan fly wheel pertama kali sehingga mesin dapat hidup).

Kalau orang awam bilangnya untuk menghidupkan mesin.

Dengan menggunakan system starter elektrik  maka akan lebih mudah dan efisien daripada menggunakan tenaga manual (tenaga manusia).
Prinsip kerja system starter elektrik ini adalah merubah energy listrik menjadi energy gerak/putar.
  
             Gambar rangkaian system starter.

Cara kerja system starter sebagai berikut :

Pada saat kunci kontak diputar ke posisi star “ST” arus lisrik akan mengalir dari terminal positif batre ke terminal B kunci kontak, lalu diteruskan ke terminal ST. selanjutnya listrik dari terminal ST tadi masuk ke terminal 50 yang terdapat pada switch magnet (solenoid) dan dilain pihak listrik dari terminal positif batere masuk ke terminal 30 switch magnet (solenoid) yang menyebabkan plunyer pada solenoid mendorong garfu pendorong sehingga pinion gear pada motor starter terdorong ke depan dan berkaitan dengan gigi fly wheel, maka hiduplah mesin.

KOMPONEN RANGKAIAN SISTEM STARTER
   Bagian-bagian system starter terdiri dari :
        1. Baterai
        2. Sekring
        3. Kunci kontak
        4. Rellay jika digunakan
        5. Motor starter

 MOTOR STARTER
 Ada 3 jenis Motor starter, yaitu
        1. Motor starter jenis Planetary
     
        2. Motor starter jenis Reduksi
     
        3. Motor starter jenis Konvensional
            

Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar untuk memutarkan fly wheel, sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian komponen motor starter adalah sebagai berikut :
1. Driving end frame
2. Pinion gear
3. Starter clutch
4. Shift lever
5. core
6. Switch magnet (selenoid)
7. Armature
8. Yoke nad field coil
9. Brush
10. Brush holder
11. End frame
12. Bolt

Yoke dan Field coil

Yoke berfungsi sebagai penompang dari core berbentuk silinder yang terbuat dari logam.
Field Coil adalah Kumparan medan atau field coil berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.

Armature 

 
Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi mekanik, dalam bentuk gerak putar.

Brush dan Brush holder 

 
Brush (Sikat) berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan langsung ke massa melalui komutator.

Shift Lever Atau tuas penggerak
Shift leverberfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

Starter Clutch dan Pinion gear


 
Starter Cltuch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.
Pinion gear berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter clutch ke roda penerus atau ring gear.

Magnetic Switch


Switch atau sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.

Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :
  • Terminal B (30)          : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
  • Terminal C                 : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field coil)
  • Terminal (50)       : Mendapatkan arus dari terminal ST kunci kontak dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak.
Pemeriksaan dan Pengukuran Komponen Motor Starter.

1. Kumparan Armature
a. Pemeriksaan hubungan putus (terbuka)
 
Dengan menggunakan multitester(posisikan selector pada tanda Ohm). Hubungkan masing-masing segmen komutator. 
>  Jika jarum multi bergerak berarti kondisi kumparan dalam keadaan baik, tidak ada yang putus. 
>  Jika diam berarti putus.

 b. Pemeriksaan hubungan massa
 
 Hubgkan masing-masing segmen komutator dengan bodi armature.
> Jika Jarum multi diam berarti kawat kumparan baik, tidak ada yang korslet(tidak terkelupas).
> Jika jarum multi bergerak baerati korslet (terjadi hubungan singkat).

2.     Kumparan Medan (Field coil)

a. Pemeriksaan hubungan putus (terbuka) 

Hubungkan Ujung kawat field coil (ujung yang tersambung ke sikat) dengan ujung yang di ddisebrangnya.
>  Jika jarum multi bergerak berate baik (tidak putus).
>  Jika diam berarti putus.
b. Pemeriksaan hubungan massa 

Hubungkan ujung kawat (sikat) positif dengan bodi
>  Jika jarum multi diam berarti baik (tidak yang korslet). 
>  Jika bergerak berarti terjadi korslet (kawat menempel ke bodi)

     3. Pengukuran Panjang Sikat (Brush)
     
Setiap Motor starter panjang sikatnya berbeda tergantung tipenye. Untuk lebih baiknya hasil pengukuran panjang sikat disesuaikan dengan standar masing-masing tipe motor starter.
Pengukuran panjang sikat dapat digunakan jangka sorong (vernier caliper). Jika hasil pengukuran masih sesuai dengan limit standar dan masih kondisi baik , sikat tidak perlu diganti.

     4. Pada pemeriksaan dudukan sikat (isolasi)
     
Dengan menggunakan multi tester, hubungkan dudukan sikat  dengan plat besinya. Sebaiknya tidak ada hubungan, tapi jika ada hubungan maka dudukan sikat harus diganti.

     5. Pemeriksaan Starter Clutch dan Pinion Gear
         
     
Lakukan pemeriksaan starter cluch dengan cara diputar. Jika starter clutch diputar ke kiri dan ke kanan, tidak berputar longgar/loncer, maka starter cutch dalam keadaan baik. Dan periksa juga kondisi gigi pinion gearnya.

Gejala kerusakan pada sistem starter

1. Pada saat kunci kontak di posisikan star, starter hanya timbul bunyi cklek atau putaran motor satrter lambat.
Penyebab kerusakan yang terjadi :
a. Batere tekor/soak
b. Kotor pada sambungan terutama pada terminal batere baik positif maupun negatif
c. Kunci kontak kotor
d. Sikat sudah pendek/aus

2. Pada saat kunci kontak di posisikan star, motor starter sama sekali tidak hidup.
Penyebab kerusakan yang terjadi :
a. Batere Habis
b. sekring putus
c. Sambungan kabel ada yang lepas/kendor
d. Armature terbakar
e. Field coil putus/rusak
f. Sikat habis di bawah limit standar 

Demikian uraian singkat tentang sistem starter pada mobil, yang saya ambil dari berbagai sumber semoga dapat bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar