Ban merupakan komponen kendaraan yang langsung bersinggungan dengan permukaan jalan. Ban memikul beban kendaraan dan menerima kejutan yang diakibatkan kondisi jalan yang tidak rata. Ban juga meneruskan gaya gerak dan juga gaya saat pengereman. Karena ban mempunyai peran yang sangat besar, maka sangat penting untuk melakukan perawatan. Berikut adalah tips merawat ban mobil agar awet dan keausan merata: :
1. Jaga tekanan ban
Tekanan ban mempunyai pengaruh terhadap kenyamanan dan juga tingkat keausan ban. Ban yang diberi tekanan standar, akan mengalami keausan merata pada tapak ban dan memberikan kenyamanan dalam berkendara. Tekanan ban standar antara 28 sd 32 psi (detailnya siahkan lihat di manual book masing-masing mobi). Ketika tekanan ban terlalu besar, maka bagian tengah tapak ban cepat aus dan pengendaraan terasa keras. Begitu pula sebaliknya ketika tekanan ban terlalu rendah.
Tekanan ban mempunyai pengaruh terhadap kenyamanan dan juga tingkat keausan ban. Ban yang diberi tekanan standar, akan mengalami keausan merata pada tapak ban dan memberikan kenyamanan dalam berkendara. Tekanan ban standar antara 28 sd 32 psi (detailnya siahkan lihat di manual book masing-masing mobi). Ketika tekanan ban terlalu besar, maka bagian tengah tapak ban cepat aus dan pengendaraan terasa keras. Begitu pula sebaliknya ketika tekanan ban terlalu rendah.
2. Lakukan rotasi ban secara berkala
Ban dipasangkan pada hub roda dengan geometri tertentu dan memikul beban yang berbeda. Lalu gaya yang bekerja pada ban juga berbeda. Hal ini menyebabkan keausan ban yang tidak sama. Dengan dilakukan rotasi ban, maka ban berpindah posisi, sehingga diharapkan keausan ban merata di semua bagian tapak ban.
3. Jaga beban maksimal
Setiap ban mempunyai nilai load index/ beban maksimal yang dapat dipikul oleh ban tersebut. Nilai ini dapat di temukan pada kode ban yang tertera di dinding ban. Semakin besar beban yang dipikul oleh ban, maka gesekan tapak ban dan jalan semakin besar. Akibatnya ban menjadi cepat aus. Sebaiknya berikan beban yang tidak melebihi dari nilai load indexnya.
Setiap ban mempunyai nilai load index/ beban maksimal yang dapat dipikul oleh ban tersebut. Nilai ini dapat di temukan pada kode ban yang tertera di dinding ban. Semakin besar beban yang dipikul oleh ban, maka gesekan tapak ban dan jalan semakin besar. Akibatnya ban menjadi cepat aus. Sebaiknya berikan beban yang tidak melebihi dari nilai load indexnya.
4. Kecepatan kendaraan
Kecepatan kendaraan berpengaruh terhadap keausan ban. Semakin cepat kendaraan berjalan, maka gaya yang bekerja pada ban juga semakin besar. Efeknya adalah ban akan terasa lebih cepat aus.
Kecepatan kendaraan berpengaruh terhadap keausan ban. Semakin cepat kendaraan berjalan, maka gaya yang bekerja pada ban juga semakin besar. Efeknya adalah ban akan terasa lebih cepat aus.
5. Hindari parkir di garasi yang cukup lama
Untuk mobil yang jarang dipakai, terkadang tapak ban yang bersinggungan dengan lantai hanya di satu tempat saja. Jika hal ini terjadi dalam waktu yang cukup lama, dapat merubah bentuk dari ban. Yang terjadi adalah run out atau dimensi ban saat berotasi menjadi berubah. Ban tidak lagi bundar, tetapi menjadi oleng. Solusinya adalah selalu menggeser kendaaan agar tapak ban yang bersinggungan dengan lantai selalu berbeda.
Untuk mobil yang jarang dipakai, terkadang tapak ban yang bersinggungan dengan lantai hanya di satu tempat saja. Jika hal ini terjadi dalam waktu yang cukup lama, dapat merubah bentuk dari ban. Yang terjadi adalah run out atau dimensi ban saat berotasi menjadi berubah. Ban tidak lagi bundar, tetapi menjadi oleng. Solusinya adalah selalu menggeser kendaaan agar tapak ban yang bersinggungan dengan lantai selalu berbeda.
6. Lakukan pemeriksaan geometri roda/ spooring,
Geometri roda dapat diartikan sudut pemasangan ban pada hub/ dudukan ban terhadap garis vertikal. Geometri roda meliputi camber, caster,kingpin, toe, dan turning radius. Geometri roda yang tidak tepat berpengaruh terhadap keausan ban. Untuk itu lakukan spooring saat ditemukan gejala keausan ban tidak rata.
Geometri roda dapat diartikan sudut pemasangan ban pada hub/ dudukan ban terhadap garis vertikal. Geometri roda meliputi camber, caster,kingpin, toe, dan turning radius. Geometri roda yang tidak tepat berpengaruh terhadap keausan ban. Untuk itu lakukan spooring saat ditemukan gejala keausan ban tidak rata.
7. Segera lakukan perbaikan jika ada kerusakan pada sistem steering dan suspensi
Saat terjadi kelonggaran pada bagian bearing roda, sistem steering dan suspensi, akan berpengaruh terhadap roda. Gerak bebas roda menjadi berlebihan. Ini menyebabkan gesekan tapak ban dan jalan menjadi besar. Efeknya adalah ban menjadi cepat aus. Solusinya adalah segera lakukan perbaikan apabila ditemukan gerak bebas yang berlebihan.
Saat terjadi kelonggaran pada bagian bearing roda, sistem steering dan suspensi, akan berpengaruh terhadap roda. Gerak bebas roda menjadi berlebihan. Ini menyebabkan gesekan tapak ban dan jalan menjadi besar. Efeknya adalah ban menjadi cepat aus. Solusinya adalah segera lakukan perbaikan apabila ditemukan gerak bebas yang berlebihan.
8. Hindari medan jalan rusak
Ban selalu bersinggungan dengan permukaan jalan. Ketika melewati jalan yang rusak, tapak ban akan mengalami kontak yang tidak merata. Kerikil / batu yang tajam dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian ban, seperti retak, lapisan carcas/ benang putus, dan menggelembung. Untuk itu, sebisa mungkin hindari medan jalan yang rusak.
Ban selalu bersinggungan dengan permukaan jalan. Ketika melewati jalan yang rusak, tapak ban akan mengalami kontak yang tidak merata. Kerikil / batu yang tajam dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian ban, seperti retak, lapisan carcas/ benang putus, dan menggelembung. Untuk itu, sebisa mungkin hindari medan jalan yang rusak.
Hal- hal tersebut diatas adalah tips merawat ban mobil agar awet dan keausan merata. Semoga bermanfaat !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar