Untuk menghindari timbulnya kebakaran pada kendaraan, kita sering mendengar larangan meletakkan bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti lap, sarung tangan, busa, plastik atau kain pada bagian mesin yang panas karena dapat minumbulkan kebakaran. Namun demikian, pemilik mobil juga harus memperhatikan keadaan oli pada kendaraan. Karena pada dasarnya oli memiliki sifat yang mudah terbakar jika terkena sumber panas.
Salah satu bukti bahwa oli memiliki sifat yang mudah terbakar adalah timbulnya api yang diakibatkan oleh percikan oli yang mengenai mesin panas. Hal ini mungkin saja terjadi jika sistem oli mengalami kebocoran disaat kendaraan sedang melaju.
Bukti berikutnya adalah oli bisa menyebabkan kebakaran jika sekat oli rusak. Rusaknya sekat inimenyebabkan oli merembes dan merambat kebagian mesin kendaraan. Jika oli terkena mesin yang panas, maka akan berpotensi menyebabkan kebakaran pada kendaraan.
Bukti lainnya yang harus diperhatikan yaitu jika penggantian oli tidak dilakukan dengan rutin maka kekentalan oli akan berkurang. Berkurangnya oli akan mengakibatkan mesin cepat panas, aus, dan berpotensi terjadi kebakaran ketika terpercik.
Untuk itu, para pengguna kendaraan disarankan melakukan pengecekan rutin maksimal setiap 10.000 km atau per 6 bulan yang bertujuan untuk menghindari kebocoran sistem oli. Dalam pengecekan rutin tersebut, dilakukan pula penggantian oli mesin dan oli transmisi. Pengecekan rutin ini bisa dilakuakan di bengkel resmi Toyota.
Untuk menghindari timbulnya kebakaran pada kendaraan, kita sering mendengar larangan meletakkan bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti lap, sarung tangan, busa, plastik atau kain pada bagian mesin yang panas karena dapat minumbulkan kebakaran. Namun demikian, pemilik mobil juga harus memperhatikan keadaan oli pada kendaraan. Karena pada dasarnya oli memiliki sifat yang mudah terbakar jika terkena sumber panas.
Salah satu bukti bahwa oli memiliki sifat yang mudah terbakar adalah timbulnya api yang diakibatkan oleh percikan oli yang mengenai mesin panas. Hal ini mungkin saja terjadi jika sistem oli mengalami kebocoran disaat kendaraan sedang melaju.
Bukti berikutnya adalah oli bisa menyebabkan kebakaran jika sekat oli rusak. Rusaknya sekat inimenyebabkan oli merembes dan merambat kebagian mesin kendaraan. Jika oli terkena mesin yang panas, maka akan berpotensi menyebabkan kebakaran pada kendaraan.
Bukti lainnya yang harus diperhatikan yaitu jika penggantian oli tidak dilakukan dengan rutin maka kekentalan oli akan berkurang. Berkurangnya oli akan mengakibatkan mesin cepat panas, aus, dan berpotensi terjadi kebakaran ketika terpercik.
Untuk itu, para pengguna kendaraan disarankan melakukan pengecekan rutin maksimal setiap 10.000 km atau per 6 bulan yang bertujuan untuk menghindari kebocoran sistem oli. Dalam pengecekan rutin tersebut, dilakukan pula penggantian oli mesin dan oli transmisi. Pengecekan rutin ini bisa dilakuakan di bengkel resmi Toyota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar