Senin, 15 Februari 2016

Thermostat dan fungsinya

thermostat
Thermostat adalah pintu dalam sirkulasi air pendingin (radiator) dalam mesin. Fungsinya adalah untuk melakukan sirkulasi air pendingin selama berada di dalam “water jacket” (Water jacket adalah dinding tempat lewatnya air pendingin yang berada tepat mengelilingi silinder mesin). Disaat temperatur air sudah mencapai titik tertentu (untuk Jepang biasanya antara 88-92 derajat celcius dan 95-105 untuk mobil Eropa), maka thermostat akan membuka dan membiarkan air pendingin tersebut mengalir menuju radiator untuk di dinginkan lewat bantuan hembusan udara saat mobil berjalan dan bantuan extra fan di ruang mesin. Sebaliknya air yang sudah dalam kondisi hangat (tidak panas) setelah di dinginkan radiator akan bergantian masuk ke dalam water jacket untuk menjaga temperatur mesin. Pendinginan ini menjadi sangat penting, mengingat temperatur yang dihasilkan sangatlah tinggi. Bayangkan saja, temperatur yang dicapai saat busi baru memercikan api dan membakar seluruh bensin dalam “combustion chamber” / ruang bakar dapat mencapai lebih dari 2000 derajat celcius.
image038
Secara konvensional, pembukaan thermostat dahulu hanya dilakukan berdasarkan sensor panas yang berada dalam thermostat. Namun, seiring berjalannya waktu dan teknologi yang ada. Saat ini kebanyakan mobil sudah menggunakan sensor yang mendapat perintah dari ECU mobil. Hal ini membuat kerja thermostat menjadi lebih akurat
Pada mobil-mobil Eropa pembukaan thermostat menjadi sangat tinggi, selain karena iklim di Eropa yang cukup dingin sehingga membutuhkan temperatur yang lebih tinggi untuk menghasilkan efisiensi dan efektifitas kerja mesin yang lebih maksimal. Maka dari itu, mobil – mobil dari daratan Eropa untuk Indonesia yang tropis ini perlu di adjust ulang kerja extra fan agar mobil tidak terjadi overheat.
thermostat-2
Namun, kebanyakan akibat ulah dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka dengan sengaja mencabut thermostat mobil mereka dengan tujuan menghindari overheat mesin karena air radiator terus bersirkulasi. Cara ini tidak sepenuhnya benar, karena pabrikan mobil pasti sudah memikirkan fungsi dari thermostat tersebut. Efek dari thermostat yang di cabut adalah, efisiensi panas saat mesin masih dingin sangat sulit di capai. Hasilnya konsumsi bahan bakar juga menjadi korban, karena dengan efisiensi panas yang sudah dicapai. Maka bahan bakar yang di semprotkan ke dalam ruang bakar menjadi lebih banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar